Kemarau
selama kurang lebih lima tahun silam,menjadi pengalaman pahit warga desa Siman Kec.Kepung,
terutama Dsn. Juwah,Dsn. Pluncing & Dsn. Siman. Namun, peristiwa itulah yg
justru membangunkan kesadaran masyarakat. Kini
hampir 5 tahun sudah mereka menikmati kelimpahan air bersih selama 24
jam tanpa henti.
“Dulu mendapatkan air bersih untuk minum saja
sulit, karena air yg ada disungai kwalitasnya sangat buruk, itu pun mengalirnya
3 hari sekali, sedangkan untuk mandi dan cuci sehari-hari warga harus kekali konto yang jaraknya skitar 700 m’ dari
rumah penduduk,sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari
hari harus membeli Rp 2000,- per jurigen,
satu hari rata2 per KK membutuhkan 3 sampai denga 4 jurigen, tinggal mengkalikan
saja berapa biaya yg harus di keluarkan untuk membeli air bersih,untuk masak
dan air minum saja rata-rata Rp. 6000 s/d Rp. 7000 per harinya,bagi warga yang
tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan air minum mereka harus mengambil air
bersih kesumber Selis arah Dsn
Pondok Agung Mendalan Kab.Malang yang jaraknya mencapai 1 Km” kata Jumini 52 th
seorang pengusuha bakso keliling warga Ampera Siman. Pengalaman pahit inilah yg
mendorong masyarakat desa Siman untuk merencanakan suatu gagasan pengadaan
prasarana air bersih untuk desa Siman.
“ Dalam sebuah forum musyawarah desa
perencanaan pembangunan yg dipimpin Kepala desa,” kata Pariadi (KPMD) mengenang. Masyarakat bersepakat
untuk mengajukan sarana Pipanisasi sepanjang 7000 m’ untuk
diajukan ke PNPM-MP TA 2008 sebagai usulan. Ini hasil dari musyawarah khusus
perempuan, karena selama ini kaum hawa yang sangat merasakan penderitaan dari
tahun ketahun untuk urusan air bersih, dalam
MAD (musyawarah antar desa) Prioritas Usulan kegiatan sarana Pipanisasi
mendapatkan rangking satu, ini karena
dukungan dari warga Siman yang sangat besar, terutama dalam swadaya yg berupa
uang tunai yang totalnya hampir mencapai Rp 90 juta & dana dari PNPM-MPd TA
2008 Kec.Kepung untuk desa siman mendapatkan bantuan sebesar Rp 137 Juta. Sarana
air bersih ini sangat mendesak untuk dikerjakan karena merupakan kebutuhan
sehari-hari bagi warga. Komitmen dari warga yang sangat besar, kami selaku
fasilitator berusaha secara maksimal untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat
untuk berperan aktif & berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan & pemeliharaan
kegiatan sarana Pipanisasi desa Siman, kesepakatan untuk pemeliharaan serta
pemanfaatan sarana air bersih itu dituangkan oleh masyarakat dalam PERDES pada tahun 2009 yg digunakan
untuk mengatur sistem pengelolaan & pemanfaatan sarana Pipanisasi air
bersih,dari situ lahirlah model “PERUSAHAAN AIR MINUM MP-PAM SUMBER PRADAH”
milik desa Siman, yg airnya bersumber dari sumur bor dengan kedalaman hampir
mencapai 135 m yg dikelola dengan baik oleh TP3 selaku penggelola perusahan air minum desa Siman.
Program
yg dikerjakan pada pertengahan tahun 2008 itu, hingga kini dapat dinikmati
hasilnya. Hal itu terlihat dari kemudahan yg diperoleh warga desa, misalnya masyarakat
tidak perlu lagi menghabiskan uang yg banyak untuk membeli air bersih. ” Kami sekarang tidak perlu lagi
antri membeli air jurigenan atau menunggu aliran sunggai tiga hari sekali untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang tinggal
memutar kran, air sudah mengalir di rumah,dalam satu bulan kami rata hanya membayar
enam belas ribu s/d dua puluh satu ribu saja perbulan,itu sudah untuk
mandi,cuci,masak dll,ini sangat membatu ekonomi dalam keluarga untuk MASA DEPAN ANAK SAYA karena sebelum
adanya air PNPM-MPd untuk masak saja
rata-rata harus beli seratus delapan puluh ribu s/d dua ratus ribu perbulan “ jelas
Sari warga Ampera Siman. Salah satu warga Juwah.
Manfaat
lainnya adalah harga yang dibayarkan untuk setiap meter kubiknya jauh lebih
murah. Mereka hanya dikenai Rp 1300 per
meter kubik. Bandingkan dengan PDAM Kab.Kediri yang menerapkan tarif Rp 3500
permeter kubinya untuk 1 s/d 10 meter kubik pertama sedangkan untuk 10 s/d 20
meter kubik naik menjadi sekitar Rp.5000 permeter kubiknya untuk kubikasi
selanjutnya naik lagi.
Bahkan “Perusahaan air minum” desa Siman ini
juga tidak hanya berorientasi pada bisnis saja. Mereka juga menjalankan fungsi
sosialnya dengan memberikan dana bantuan sosial untuk th 2012 kemarin berupa
sembako untuk sejumlah 60 RTSM senilai
lebih dari Rp 5.000.000 “Rencana kedepan MP-PAM
Sumber Padah selaku penggelola “perusahaan
air minum desa” berusaha meningkatkan fungsi sosialnya dan berupaya
memberikan dana bantuan paket sembako untuk RTSM dengan jumlah yang lebih banyak lagi,disamping itu pengelola
air bersih juga berupaya akan mengebangkan jaringan sosialnya berupa bantuan
fasilitas pendidikan,agama & fasilitas umum untuk desa Siman ini yang
menjadi harapan kedepan dan dapat sedikit memberikan tambahan pendapatan bagi desa
Siman“ jelas H.ABD.Hamid 52 Th selaku ketua MP-PAM SUMBER PRADAH. Melihat kenyataan yang ada di desa Siman,
yang masyarakatnya sangat tergantung pada sarana air bersih ini, sesunggunhnya yang
sangat dibutuhkan adalah keberpihakan pemerintah dan SATKER Kab.Kediri lainnya dalam hal penambahan prasarana tandon air
untuk memperbesar candangan air,tandon ini disamping untuk penampungan air pada
saat kemarau juga berfungsi sebagai filter atau penyaringan air agar jika ada
lumpur yg terbawa bisa menggendap,pada th 2012 MP-PAM Sumber Pradah mendapatkan dana bantuan hibah dari pemeritah
Kab.Kediri berupa penambahan jaringan pipa 4” sebanyak 124 lonjor. Tanpa adanya
bantuan dari pemerintah Kab.kediri atau SATKER
lainnya maka TP3 selaku panitia
penggelola ‘’Perusaan air minum”
desa Siman sangat kesulitan untuk menambah jaringan konsumen baru yang telah
banyak mengantri untuk mendaftar.
Hal ini disebabkan karena tandon yang ada
kurang memenuhi untuk kebutuhan konsumen, ini disebabkan karena tiap tahun
jumlah kunsumen terus bertambah, dari jumlah konsumen awal 270 KK sekarang menjadi sebanyak sekitar 310
KK. “ Saat ini Perusahan air minum
desa Siman memiliki saldo kas sekitar Rp 5.000.000,- dan inventaris pompa 2
unit senilai Rp. 50.000.000,- untuk cadangan jika terjadi kerusakan dan dapat
memperkerjakan 5 orang sebagai pencatatan meteran dengan insentif Rp. 1000 per
konsumennya ” jelas Hajar Wahyuni selaku bendahara MP-PAM SUMBER PRADAH..By < John Ghofur efte kepung Kediri>