Profile Pokja

Rabu, 15 Januari 2014

BLM Integrasi Tahun Anggaran 2013 sebesar 4.250 Milyar Rupiah

Kediri  – Suasana Hall Insumo Palace Hotel tampak ramai oleh peserta pelatihan Sekdes dan LPMD Tahun Anggaran 2013 bekerjasama dengan PNPM MPd Integrasi SPP SPPN Kabupaten Kediri pada Kamis (12/12/2013). Kegitan yang dihadiri oleh PjOKab Kediri, Agus Djuadi, SH. Tim FASKAB PNPM MPd Integrasi kabupaten Kediri, Dodik, SH selaku perwakilan dari DPRD Kabupaten Kediri, dan para Sekretaris Desa dari 22 Kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri membuat Hall Insumo Palace Hotel penuh.
Dalam kesempatan tersebut, Iman Rahman Heru Wijaya, SH selaku Fasilitator Kabupaten Kediri yang baru 2 bulan menjabat ini menyampaikan bahwa tugas dari Faskab Integrasi adalah mengawinkan antara kepentingan antar Teknokratis dan SKPD dengan Partisipatif. Yang menjadi stressing atau titik berat pada Tahun Anggaran 2014 adalah peningkatan kapasitas masyarakat dan penguatan pemerintah lokal dalam penyelenggaraan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.


“BLM Integrasi Tahun Anggaran 2013 ini sebesar 4.250 milyar rupiah, jadi Backman-nya seorang Fasilitator harus berpikir bagaimana desa bisa mendapat dana yang lebih banyak. Sedangkan BKAD Sendiri bertugas untuk mengelola dan melestarikan asset dengan unit-unit kerja kelembagaan baik dari desa maupun kecamatan”, ungkap pria yang akrab disapa Heru ini.

Dalam kegiatan ini juga hadir perwakilan dari BAPEDA, Catur yang mengatakan bahwa BA Musrenbang Cam boleh dikirimkan kepada Bupati dengan tembusan SKPD, seharusnya menyikaspi dengan pertanyaan bagaimana mekanisme hal tersebut agar usulan desa dapat terkawal.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan dalam rangka pengintegrasian adalah, perencanaan pembangunan desa ( RPJMDes dan RKPDes), penimgkatan manajemen pemerintahan desa, penyelenggaraan perencanaan, peningkatan dukungan keberlanjutan dan kemandirian RBM, peningkatan dukungan keberlanjutan dan kemandirian TPM, serta peningkatan dukungan pemerintahan dan DPRD. (Dhea Daffa)

Selasa, 14 Januari 2014

Sebuah Program Tidak Selamanya Ada, Tetapi Akan Ada Berakhirnya

Mojoroto – Kediri (RBM PNPM) – Sarasehan Tim Pelatih Masyarakat (TPM) Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Kediri, yang bertempat di Rumah Makan Bukit Bintang Klotok Kecamatan Mojoroto, Senin (16/12/2013) dihadiri oleh 66 peserta anggota TPM.
Iman Firman Heru Wijaya, SH. selaku Fasilitator Kabupaten Kediri menyampaikan dalam sambutannya bahwa TPM adalah sebagai pelaksana pelatihan di Tingkat Kecamatan, selain itu juga bertugas sebagai narasumber  saat Pelatihan di Tingkat Kecamatan. Beliau juga mengatakan bahwa TPM sebaiknya tidak merangkap jabatan dalam kelembagaan.
“TPM itu diangkat oleh BKAD dengan menurunkan SK BKAD dan pembiayaannya bersifat ad cost”, Heru menyampaikan dalam sambutannya.
Dalam acara tersebut hadir pula Asisten Faskab, Anang, SH. yang menyampaikan bahwa sebuah program tidak akan selamanya ada, tetapi pasti akan ada berakhirnya. Oleh karena itu bagaimana PNPM MPd di Kabupaten Kediri ini masih bisa eksis dan dinikmati masyarakat untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini beliau, menegaskan bahwa TPM sudah sudah dibentuk, namun kegiatan dan tindak lanjutnya belum ada.
“Lalu kenapa Community Basic Monitoring (CBM) dibentuk? Nah, CBM dibentuk agar monitoring dalam rangka  pelaksanaan program bisa lebih ditingkatkan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, karena selama ini monitoring yang sudah ada masih kurang efektif bahkan bisa dikatakan masih belum memenuhi standart” Anang menjelaskan.

Beliau juga menambahkan bahwa dalam segi formalitas yang belum melibatkan partisipasi masyarakat untuk bisa ikut dalam perjalanan program. Bahwa apa yang sudah dilakukan TPM setelah dibentuk dari awal, hingga kini belum ada hasilnya. Oleh karena itu masih perlu peningkatan kapasitas, apabila tahun depan Divisi CBM masih ada anggaran dana. (Dhea Daffa-RBM)

Pengendapan Dana Bergulir untuk Pelatihan Peningkatan Produktifitas

Mojoroto – Kediri (RBM-PNPM) – Dalam kegiatan Sarasehan Tim Pelatih Masyarakat (TPM) Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Kediri PNPM MPd  pada Senin (16/12/2013) yang diselenggarakan di Rumah Makan Bukit Bintang Klotok Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri menghadirkan Tim Faskab, FK, Tim RBM, dan 66 peserta dari 22 Kecamatan di wilayah kabupaten Kediri.
Para peserta yang terdiri dari Tim Pelatih Masyarakat (TPM) mengharapkan bahwa acara ini dapat dijadikan sebagai ajang sharing pendapat dan juga pelatihan agar kinerja TPM di wilayah Kabupaten Kediri lebih nampak. Suparno, salah satu anggota TPM dari Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri menyampaikan bahwa, TPM harus tahu bagaimana trik untuk membentuk kelompok SPP dan UEP serta melatih nya agar bisa meningkatkan usahanya. TPM sendiri harus bisa menjadi pelopor yang baik dan bisa lebih di berdayakan.
Suasana Sarasahena di TPM
Anang, SH. Selaku Asisten Faskab menjelaskan bahwa, seberapa besar keterlibatan masyarakat miskin dalam SPP.
“Masyarakat miskin yang rentan bila direkrut dalam kelompok SPP, akan muncul tunggakan meski sebenarnya kurang tepat sasaran, bila kelompok SPP bukan masyarakat miskin. Sasaran yang tepat adalah masyarakat miskin yang punya usaha, karena dana perguliran yang di kucurkan daripada mengendap bisa digunakan untuk Pelatihan Kelompok yang bisa meningkatkan produktifitas”, Anang menyampaikan dalam sesi tanya jawab pada acara tersebut.

“TPM sudah dibentuk tapi belum nampak kegiatan yang siginifikan, sedangkan Tim Pemelihara belum berfungsi sebagaimana tugasnya, jadi diharapkan TPM bisa menjangkau dalam rangka memfungsikan Tim Pemelihara“, Sutikno salah satu anggota TPM dari Kecamatan Tarokan menambahkan. (Dhea Daffa_-RBM)