Profile Pokja

Minggu, 21 Desember 2014

KPMD dan TPK PNPM, Melebur dalam LPMD

Kediri (RBM). Sistem pembangunan partisipasi merupakan bagian sistem perencanaan pembangunan dewasa ini, pola pembangunan yang mengakar dari bawah, yang telah dijalankan PNPM ini, diharapkan tetap lestari dan berlanjut terus, meskipun kabar yang santer terdengar yaitu program yang baik ini akan berakhir seiring berakhirnya kuasa Presiden SBY, mudah mudahan semangat PNPM yang ada dan telah dimaktubkan dalam Undang-undang Desa No 06 Tahun 2014 terus berlanjut, itu penggalan kata pengantar pelatihan Sekdes dan LPMD, Oleh Sugeng Subarkah.
Pelatihan  Sekdes dan LPMD yang dilaksanakan di Gedung serba Guna Desa Selodono Kecamatan Ringinrejo Kediri, Kamis Tanggal 18 Desember 2014, Peserta yang Hadir dari tiga kecamatan, Kecamatan Kras, Ringinrejo dan Kandat. Dilihat dari daftar hadir semua terisi tanda tangannya. Materi pelatihan yang menekankan pada pelestarian sistem pembangunan didesa yang selama ini telah di fasilistasi oleh PNPM, maka diharapkan sekdes dan LPMD bisa mengawal kebijakan yang ada dalam UU Desa dan juga melestarikan tradisi yang telah di bangun oleh PNPM dengan Prinsip-prinsipnya yang sudah berjalan dengan baik.
                Penjelasan PJO PNPM Kabupaten Kediri, Agus Juaidi, SH. saat menjadi Pemateri tentang penyelarasan Produk hukum desa dengan Perundang-undangan yang berlaku diatasnya, para penyusun Peraturan desa (perdes), Peraturan Kepala Desa dan Peraturan Bersama Kepala Desa. agar memahami azas-azas perundang-undangan yang berlaku antara lain: Pertama, Azas Legalitas, (‘nullum delictum nula poena sine praevia lege poeni)  yang artinya tidak ada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali telah ada undang-undangnya, kedua, Lex specialis derogate legi generali” artinya  hukum yang khusus mengesampingkan hukum yang umum., ketiga,  lex posteriori derogate legi priori, artinya hukum yang baru mengesampingkan hukum yang lama dan yang keempat, lex superior derogate legi inferiori, yang artinya hukum yang tingkatannya lebih tinggi mengesampingkan hukum yang lebih rendah,
                Agus, menjelaskan kepada peserta dalam hal menyusun RPJMdesa yang belum selesai sampai saat ini, agar para Tim perumusnya. memperhatikan mekanisme penyusunan perundang-undangan yang ada di indonesia sesuai dengan ketentuan UU NO 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,   dan untuk menuangkan perencanaan usulan-usulan dalam RPJMdesa harus benar-benar bisa menampung aspirasi dan kepentingan masyarakat, karena RPJMdesa itu ibarat priuk keluarga, yang harus mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarganya., Pungkas Ayah dua anak ini.
                Iskandar, SH. Pemateri terakhir menjawab pertanyaan dari peserta mengenai asset PNPM, jika PNPM MP benar berakhir tahun 2014 ini,? Kalau PNPM MP Informasi yang di terima tidak berlanjut, namun asset yang dimiliki oleh PNPM yang dielola oleh UPK tidak begitu saja kemudian juga tidak berlanjut, akan tetapi UPK PNPM ini akan tetap ada dan selalu ada. Sebab SPP yang dikelola ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Nah Untuk menggaransi pelestarian Asset, (Dana, Sistem dan Kelembagaan) yang ada di PNPM ini., maka, desa-desa yang masih belum mempunyai perdes BKD (badan kerjasama desa) agar sesegera menyusunnya. Dari BKD-BKD yang ada ini, diharapkan bisa menjadi payung hukum bersama yang mengikat antar desa, menjadi dasar hukum keberadaan BKAD (badan kerja sama antar desa) untuk menaunggi keberadaan UPK dengan Dasar hukum Peraturan bersama Kepala Desa tentang BKAD.

                Untuk sistem dan kelembagaan yang ada didesa diharapkan pelaku dan lembaga-lembaga yang di miliki PNPM MP ini bisa melebur dalam Lembaga Kemasyarakatan Desa (LPMD) guna memastikan itu, bapak ibu-sekdes membuka kembali perdes tentang Lembaga Kemasyarakatannya, yang mengatur tentang LPMD, PKK dan Karang Taruna., kemudian dimasukkan unsure-unsur lembaga PNPM di desa seperti KPMD, TPK, TP3 , TPU KT, itu bisa melebur dalam LPMD, tegas FK dari Kandat. (sis & inh).

Jumat, 19 Desember 2014

Susun RPJMdesa, KADES dan BPD Wajib Kompak

Kediri (RBM)- Kediri, Memasuki bulan desember, adalah bulan yang paling padat dalam kegiatan  pemerintah karena memasuki akhir tahun anggaran, yang mengharuskan seuma program dan kegiatan harus diselesaikan termasuk kegiatan-kegaiatan yang tertunda dibulan-bulan sebelumnya, begitu juga PNPM yang masih menyisakan kegaiatan maka harus dilaksanakan sebagaimana perencanaan. PNPM Kecamatan Kandat, Kecamatan Kras, Kecamatan Ringinrejo mengadakan pelatihan bersama. Pelatihan Kades dan BPD pada Rabu, tanggal 17 Desember 2014 Bertempat dibalai serba guna desa Selodono Kecamatan Ringinrejo.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh PNPM MP, gabungan 3 kecamatan Kras, Kandat dan Ringinrejo. Materi yang di sajikan ada 4 pokok materi yaitu; Pertama tentang Konsepsi PNPM MP dan Keberlanjutan Aset, Sistem dan Kelembagaan PNPM, Kedua Penyelarasan Peraturan Desa (RPJMDesa, RKPDesa), dengan Produk Hukum diatasnya., Kegita tentang Produk Hukum Desa dan Perselisihan di dan atau Antar Desa, dan Keempat Pembangunan Kawasan dan Kerjasama antar desa.
                Acara di buka oleh PjOK PNPM MP Kecamatan Ringinrejo, setelah acara pembukaan selesai pemateri atau nara sumber yang menyampaikan materi adalah, Muhamad Nizam Subekhi, S.Sos. MM. Camat Ringinrejo. Nizam Camat Ringinrejo menekankan kepada semua Kepala desa  dan BPD  agar menyusun Perdes tentang RPJMDesa Sebelum tahun 2014 ini berakhir, sebab UU No 6 tahun 2014 yang mengamanatkan itu maka kita semua harus menjalankan amanat UU, dan RPJMdesa itu prasayarat dalam pembangunan ditingkat desa. Sembari kita semua menunggu aturan pelasanaan UU No 6 Tahun 2014 ini, agar tidak simpang siur bapak ibu-kepala desa  dan BPD, tetap menjalankan pelayanan yang baik sebagaimana biasanya, sebab Peraturan Pemerintah masih ada 2 yaitu PP No 43 Tentang Peraturan Pelaksaan UU No 6 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN.  
                Nizam, juga menyampaikan bagian penting dalam penyusunan RPJMdesa harus sesuai dengan landasan UU No 06 Tahun 2014, yang mana pedoman dalam penyusunan dokumen RPJMdesa belum ada pengganti yaitu masih Permendagri No 66 Tahun 2007, maka tetap kita memakainya dengan kaidah yang diseleraskan yaitu terkait Urusan program Prioritas didesa, urusan prioritas diantur itu ada 5 lima, antara lain: 1. Peningkatan Kuwalitas dan Akses terhadap pelayanan dasar; 2. Pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumberdaya local yang tersedia, 3. Pembangunan ekonomi pertanian berskala produktif, 4. Pengembangan dan  pemanfaatanteknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi, dan 5.  Peningkatan kualitas ketertiban dan ketentraman masyarakat desa  berdasarkan kebutuhan masyarakat desa. Dari kelima prioritas itu harus dirumuskan bersama oleh tim terlebih dahulu baru di musyawarahkan, dan untuk menyusun RPJMdesa ini. Kades dan BPD harus Kompak, pungkas suami  Yuvi Lenggar Renggani., dengan intonasi suara yang tegas.
                Dilanjutkan oleh Subur Widono Camat Kandat, Subur lebih menekankan pada aspek keberlanjutan kerjasama yang ada diantara desa yang sudah ada, antara lain BKAD, Badan Kerjasama Antar Desa yang memangku PNPM MP dikecamatan-kecamatan, maka bapak ibu kepala desa diajak pula menggali potensi yang ada di desa masing-masing. sebagai upaya pembangunan yang bisa dikerjamakan antar desa atau pembangunan kawasan, Camat kandat juga menekankan pada simtem Informatika di desa agar di manfaatkan secara optimal, jika masih belum ada agar dibangun jaringan informatikanya. Dengan system informasi yang baik., potensi yang dimiliki msing-masing desa bisa di ekspos dalam media informasi yang tersedia, kemudian antar desa bisa saling mengadakan kerjsama baik antar desa atau desa dengan desa kecamatan lain.

                Polsek Kandat, Heru Cahyono dalam memberikan materi lebih menekankan bagaimana caranya  kepatuhan pemerintah desa dan BPD terhadap Undang-undang yang berlaku, dan jika desa menyusun peraturan perudangan ditingkat desa harus benar-benar sesuai dengan produk dan norma hukum, jangan sampai membuat perdes yang menyalahi kaidah-kaidah hukum yang ada.  Lebih lanjut Polsek kandat meminta agar meningkatkan sinergitas dengan lembaga-lembaga yang ada di desa, guna menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat, seirama dengan camat Nizam, Heru berpesan kepada kades dan BPD agar Kompak dalam menjalankan pemerintahan di desa itu agar mudah tercapai kesejahteraan bersama.  (sis & inh)  

Minggu, 14 Desember 2014

Mbah Rin (Kepala BPMPD Kab. Kediri) Blusukan di Pembangunan Wisata Sumber Air Desa Dukuh Ngadiluwih.

Kediri (RBM). Memasuki akhir tahun 2014 semua proyek dan program yang telah dilaksanakan harus selesai, tak luput dari pantaun Kepala BPMPD Kediri.  H. Satirin, pada Jum’at 12 Desember 2014  Melakukan kunjungan (blusukan) ke-lokasi pembangunan Wisata Air dan Pemandian diDesa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih.  Pembangunan yang dibiayai oleh Dana PNPM Mandiri Perdesaan Integrasi Tahun 2014, sebesar setengah milyar ini diharapkan bisa menjadi sektor pariwisata edukasi bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya. Maka dari itu Mbah Rin saat memonitor lokasi Sumber Sugih Waras berdialog dengan Pelaku PNPM MP Integrasi Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih, berpesan agar pekerjaan pembangunan ini sungguh-sungguh di kelola dengan baik, dengan pembinaan yang baik juga oleh pendamping PNPM yang ada itu, agar diperhatikan oleh TPK dan stake holder di sini.
Mbah Rin, saat Memonitoring bagunan kolam renang dewasa, Kolam renang anak-anak , Panggung gembira yang hampir mencapi seratus persen, Dan bangunan pendukung sebanyak 16 unit lainnya yang telah tergarap hampir 80 % sudah selesai, Mbah Rin memberi pengarahan kepada stake holder desa dan kecamatan yang turut hadir, agar  juga membantu proses pembangunan yang sedang berlangsung ini. Agar, benar-benar menerapkan prinsip  PNPM dan gotong royong yang telah hidup selama ini diperdesaan.,
                Kunjungan Kepala BPMPD, di dampinggi oleh Camat Kecamatan Ngadiluwih dan Muspika, setelah berdialog dengan para pekerja dan pelaku PNPM MP, dilanjutkan Foto bersama diatas jembatan “cinta” yang menjadi penghubung dari lokasi sumber ke lokasi kolam renang anak dan kolam dewasa. Setelah usai foto bersama mbah Rin mengajak diskusi, semua ayo!! semua kesini sebelum makan-makan ini kita diskusi dulu ajak Mbah Rin.
Darmini Bendahara TPK PNPM MP Integrasi, menyampaikan unek-uneknya saat  diajak ngobrol ringan  oleh Mbah Rin, Darmini Meminta agar dibantu dan di bimbing dalam pengembangan wisata yang ada di desanya, bagaimana Wisata ini?, agar wisata ini menjadi daya pengungkit pendapatan masyarakat sekitar juga pendapataan asli desa, karena masyarakat sangat senang sekali dengan bantuan PNPM ini makanya Masyarakat sangat antusias dalam keterlibatan/partisipasi untuk membatu penggarapan ini, Darmini juga menyampaikan bahwa pekerjaan ini banyak sekali tambahan swadaya masyarakat, salah satunya tenaga dan juga bantuan pohon-pohon langka yang ditanam ini pak. Pungkas Darmini,
Dilanjutkan, Sugeng Subarkah yang menjadi pendamping PNPM MP Kecamatan Ngadiluwih turut menyampaikan kepada Mbah Rin, bahwa wisata yang sedang dikerjakan ini, Para Pendamping (FK-FT) yang ditugaskan di Ngadiluwih ini juga memfasilitasi adanya pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), dengan  didirikan BUM Desa, dimaksudkan untuk mempermudah dalam manajemen pengelolaan Wisata dan upaya-upaya pengembangannya, dengan BUM Desa maka semua yang muncul dapat tertangani dengan baik ujar Sugeng Subarkah FK Mojo.

Diakhir dialog, Mbah Rin menyambut senang dengan pembangunan ini, para TPK dan Perangkat desa agar membatu pekerjaan ini dan untuk Para Pendamping, Mohon di dampinggi dengan sungguh-sungguh dan diwujudkan niat untuk pendirian BUMDesa nya. Pungkas Satirin. (sis & inh) 

Kamis, 20 November 2014

PROYEK WISATA SUMBER AIR DAN PEMANDIAN DESA DUKUH NGADILUWIH DIKEBUT

Kediri (RBM), Memasuki akhir tahun anggaran tahun 2014, Panitia pembangunan atau TPK (Tim Pengelola Kegiatan) PNPM MP Integrasi Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih, mempercepat  progress pembangunan wisata sumber mata air dan pemandian dengan menambah tenaga kerja. Hingga pertengahan bulan November tahun 2014 ini pekerjaan yang direncanakan secara keseluruhan masih mencapai 65 % fisik yang tergarap.
Kolam Anak Anak
FK (Fasilitator Kecamatan) Sugeng Subarkah selaku FK Pendamping yang diperbantukan di Kecamatan Ngadiluwih menyampaikan disela-sela monitoring dan supervisi dilokasi pembangunan proyek, mengatakan kalau pembangunan wisata sumber mata air dan pemandian ini masih belum kelar, meskipun sudah memasuki musim hujan yang sering menjadi kendala dalam pengerjaan proyek, untuk itu., kami sedang upayakan bersama teman-teman pendamping yang lain guna mempercepat progress penggarapan agar target di akhir bulan Desember Tahun 2014 ini rampung, dengan cara meminta TPK Desa dukuh ini menambah para pekerja dan tukangnya.
           
Di tambahkan oleh FT, Lukman Harun ST. Menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh TPK Desa Dukuh ini sudah sangat baik dan menurut pemantauan saya, ini sudah mendekati target pengerjaan, sebab kita menyadari., ini proyek yang dikerjakan oleh masyarakat yang tidak dibidangnya, namun dengan ketekunan dan keuletan para pelaku PNPM desa ini sudah baik, karena start pengerjaan proyek ini memang terlambat dibandingkan dengan tahapan PNPM MP yang reguler jelas FT kandat.
Lukman, Menambahkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh TPK ini sangat berat sebab RAB yang dikerjakan sangat banyak ada 17 item fisik yang harus ditangani oleh TPK, dan teman -teman TPK hanya berbekal dengan semangat sudah mencapai progress kira-kira 65%. Untuk pengerjaan Fisik-fisik yang sulit sudah hampir selesai yaitu pengerjaan untuk bangunan Kolam Renang Anak dan Kolam Renang Dewasa hampir 85%, yang sedang dikerjakan bersamaan juga Untuk Pagar dan Gapuro Pintu Masuk juga sudah 60%, Untuk pengerjaan Panggung Hiburan sudah digali pondasi telah dipasang dan atap pangung sudah selesai, untuk pengerjaan Gasebo pemesanan sudah dilakukan pada ahlinya, dan untuk saluran sudah 90 % tinggal Finising.
Kolam Dewasa
            Sedangkan untuk pekerjaan yang belum dikerjakan masih ada 4 RAB, namun pengajuan TPK Ke-UPK sudah direncanakan seiring progress fisik dilapangan, yang belum pagar BRC dan jembatan hubung yang belum, dan saya yakin teman-teman TPK sudah mengerjakan dengan maksimal, maka akhir tahun 2014 saya optimis Wisata Sumber Mata Air dan Pemandian ini akan rampung sebagaimana target awal.
           
Ketua TPK, Yazzid Bastomi, saat ditemui tidak banyak menceritakan tetang proyek yang sedang dibangun ini, Proyek  yang menelan biaya hampir sentengah milyar lebih ini, di dapatkan dari PNPM Integrasi dan Swadaya masyarakat, Bastomi menyatakan bahwa dia dan teman-teman TPK hanya kerja-kerja dan kerjakan. sebagaimana arahan dan bimbingan yang dilakukan oleh Fasilitator Pendamping Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten saja, serta konsentrasi yang dilaksanakan agar pembukuan benar-benar tertib itu saja., Tutur Bastomi. (sis/Inh)

Kamis, 06 November 2014

MDST PNPM, Wabup Serahkan Kunci Gedung PAUD PKK

Kediri (RBM). Musyarawarah Desa Serah Terima (MDST) digelar oleh TPK PNPM MP Desa Sumberjo, Kamis 30 Oktober 2014 di pelataran gedung PAUD PKK Sumberjo  yang dihadiri oleh Rombongan Wakil Bupati Kediri Bapak Drs. H. Masykuri Iskan, MM., acara yang biasanya hanya dihadiri masyarakat dan stake holder desa saja, ini berbeda. sebab peserta MDST ini banyak Tokoh dan Pejabat yang datang  diacara MDST ini., antara lain: Camat Kandat, Koramil, Polsek (muspika), PjOK kandat, staf Kecamatan dan tokoh masy desa Sumberjo,

           
acara dibuka dengan penampilan tari-tarian oleh siswa-siswi PAUD, tarian bertemakan Ujung Tiban yang di tampilkan itu merupakan tari-tarian yang baru saja mendapatkan piala lomba, juara 3 di tingkat kabupaten, kemudian dilanjutkan pemaparan laporan pertanggungjawaban oleh Ketua TPK PNPM Mp desa Sumberejo Ibu Khoiriroh.

            Khoiriroh menyampaikan kepada peserta MDST dan Ke-Wakil Bupati antara lain; Dana yang diterima adalah sebesar Rp. 111.000.000,- yang di pergunakan untuk Fisik 95%, Operasional TPK 3% dan Operasional UPK 2%. dengan nada memohon ketua TPK melanjutkan laporannya diantaranya menyampaikan, bahwa bangunan yang dikerjakan kurang dari 100%, itu diakibatkan adanya potongan Dana 11,08% dari BLM yang ada, dengan begitu plafon gedung PAUD belum dapat dipasang, adapun untuk pemotongan dana tersebut telah di sahkan bersama di MAD Khusus di kecamatan.

            lebih lanjut khoiriroh menyampaikan permohonan kepada Wakil Bupati, agar berkenan menjadi Bapak Asuh bagi Lembaga Pendidikan PAUD PKK sumberjo yang langsung disambut tepuk tangan riuh oleh peserta MDST, dengan harapan Bapak Wakil Bupati bisa menjembatani impian masyarakat ini, seperti akses jalan yang menuju kesekolah PAUD masih berupa tanah, semoga bisa dibantu Paving, ujarnya. juga kami berharap gedung yang telah di bangun PNPM dan Swadaya masyarakat ini di bantu oleh pemerintah kab. kediri, seperti Kantor untuk Bunda-bunda ini, toilet dan juga ruang 1 lagi, pungkas ibu dua anak ini yang di sambut dengan tepuk tangan oleh semua peserta.

            Wakil Bupati Drs. H. Maskyuri Iskan, MM saat memberi sambutan dan arahan kepada peserta MDST antara lain menyanjung keberhasilan Program PNPM MP. dan memberi ucapan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasi dalam pembangunan khususnya dalam upaya peningkatan pembangunan dunia pendidikan, Wabup menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten kediri tidak bisa sendiri dalam ihktiar pembangunan ini, sangat membutuhkan kerja sama dengan stake holder dan semua masyarakat dan orang tua siswa.

            Masykuri, menekankan bahwa pendidikan Usia dini adalah kerangka strategis dasar, sebab anak-anak itu ibarat lembar kertas putih yang suci dan fitrah, maka kondisi yang seperti itu membutuhkan terpaan pendidikan yang baik sejak dini, guna menanamkan pondasi yang unggul bagi generasi mendatang penerus perjuangan agama dan bangsa,

            dalam pertengahan sambutan wabup menanggapi permintaan oleh Ketua TPK, Wakil Bupati akan mengupayakan, namun juga dengan memperhatikan kemampuan pemda dan juga ada prosedur dalam usulan rencana pembangunan, dan untuk selanjutnya agar di upayakan oleh ibu kades dan pak camat tutur Masykuri yang di sambut tepuk tangan riuh oleh peserta MDST.


            Usai sambutan Wabup meresmikan Gedung PAUD PKK sumberjo dengan ditandai pemotongan pita sebagai simbul peresmian, dilanjutkan penandatanganan prasasti dan penyerahan kunci dari Wabup kepada pengelola PAUD PKK Sumberjo. (sis&inh) 

Selasa, 09 September 2014

SEKILAS DESA SESUAI UU DESA















Sumber : https://www.facebook.com/hashtag/bangundesa

Rabu, 03 September 2014

Kediri, 6 Kecamatan Tidak Terdanai PNPM Intergrasi

Pimpinan MAK Kab Kediri
Kediri (RBM), Setelah melalui Ptoses yang panjang, MAK (Musyawarah Antar Kecamatan) di gelar dipendopo kab. Kediri, MAK merupakan forum tertinggi ditingkat kabupaten untuk memutuskan usulan yang didanai melalui BLM PNPM MP Integrasi SPP-SPPN.
 Sabtu, 30 Agustus 2014 pelaksanaan MAK menjadi tonggak pembangunan di kabupaten kediri dalam hal perencanaan yang benar-benar integrasi, sebab model yang dipakai berubah. Perubahan yang dilakukan dalam PTO integrasi adalah penentuan rangking dalam prioritas usulan Kabupaten.
 Integrasi dalam PNPM MPd SPP-SPPN, adalah penggabungan sistem perencanaan yang berbasis, Partisipasif, Birokratis dan Politis., dalam sambutan yang disampaikan oleh kepala BPMPD Kab. Kediri, H. Satirin, SPd. menjelaskan kepada peserta MAK yang hadir dari utusan masing-masing kecamatan 6 orang. terdiri dari BKAD, PJOK, TPK, 3 Orang Perempuan.
 Satirin, menghimbau kepada peserta MAK agar menjaga tradisi yang baik dalam sistem perencanaan yang partisipatif. sebab kita mengetahui PNPM MP ini adalah satu-satunya program kebijakan yang nyata dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, baik yang bersifat Penguatan skill, Infrastruktur maupun usaha atau SPP, khusus SPP yang begitu besar ini harus kita kawal dengan maksimal. serta saya sangat serius dalam mengawal ini, Ujar Satirin.
Selanjutnya karena cara menentukan peringkat prioritas tidak sama dengan MAK sebelumnya, maka desa desa atau kecamatan yang tidak terdanai harus legowo, karena yang menentukan ini adalah sudah melalui proses dan prosedur yang sesuai yaitu dari Tim Rekomendasi, tim rekom ini sangat independent, saya saja tidak tahu usulan mana-mana yang dapat dan yang tidak., tegas satirin.
 Proses MAK yang dipimpin oleh utusan peserta dari Ringinrejo Awan sultoni Ketua  dan Badri dari Tarokan sebagai sekretaris sidang. dengan lugas dan tegas Sultoni, memimpin pembacaan tatib MAK, diantarnya tatib yang krusial tentang penentuan prioritas, yang dimiliki Tim Rekomendasi berdasarkan kreteria penilaian usulan 1. Lebih bermanfaat bagi RTM, 2. bermanfaat untuk penegembangan kawasan, 3. Memiliki daya ungkit yang tinggi dalam pengentasan kemiskinan, 4. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan, 5. dapat dikerjakan oleh masyarakat sampai
Desember 2014, 6. Didukung oleh sumberdaya yang ada, 7. memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan, 8. mendukung kualitas lingkungan hidup dengan tidak merusak lingkungan hidup, dan 9. sesuai dengan Visi Misi Bupati kediri.

Peserta MAK
Seusai tatib MAK diputuskan, dibacakan perangkingan prioritas usulan yang terdiri dari 72 usulan yang ada dari 26 Kecamatan, Kecamatan Ngadiluwih  desa Dukuh mendapat rangking satu, hingga rangkin 72 usulan. sesuai aturan mulai ranking 1 hingga habis dana yang ada yang mendapat pembiayaan dari total dana 4.25 milyar., hanya 19 usulan yang mampu dibiayai dari BLM PNPM MP yang terdanai, 1 usulan mendapat pembiayaan dari dinas PU karena sama dan sesuai plainingnya, 52 usulan sisa yang tdak terdanai tetap menjadi usulan dan dimasukkan dalam renja kabupaten. 6 kecamatan tdak mendapat pembiayaan BLM integrasi adalah: Kecamatan Semen, Mojo, Puncu, Gampengrejo, Grogol dan Gurah. MAK di Akhiri Dengan penandatanganan berita acara oleh perwakilan utusan kecamatan., ( Sis.K. & inh)
Tabel: 19 Usulan Terdanai PNPM Integrasi SPP-SPPN Kab. Kediri
NoDesaKecamatanALOKASI BLM
1DukuhNgadiluwihRp. 403.325.450
2SukoharjoPlemahanRp. 170.363.000
3PaparPaparRp. 270.754.000
4SumberagungWatesRp. 167.910.000
5CangguBadasRp. 175.938.800
6TanjungPaguRp. 301.395.200
7Tugu-Belor-KlepekPurwoasriRp. 110.302.000
8sumberagungPlosoklatenRp. 331.037.000
9SeloonoRinginrejoRp. 232.565.000
10JambuKayen KidulRp. 138.094.000
11Tulungrejo-BringinPareRp. 127.462.000
12KarangrejoNgasemRp. 333.557.000
13SempuNgancarRp. 295.373.400
14KrencengKepungRp. 165.791.500
15JatirejoBanyakanRp. 133.914.300
16MojosariKrasRp.   95.122.250
17SumberjoKandatRp. 128.988.500
18KapasKunjangRp. 204.079.900
19KalibotoTarokanRp. 464.026.100

PNPM Kandat, MAD Khusus Potongan Dana 11,8

Kediri (RBM)Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Pusat yang melakukan pengamanan fiscal Tahun 2014, dengan melakukan Potongan dana ditiap kementerian, termasuk kementerian dalam negeri dalam  ini satker PMD PNPM Mandiri Perdesaan. Potongan yang urusan bersama sebesar 11.8% yang disampaikan melalui Surat Kementerian dalam negeri pada tanggal 11 Juli 2014 dan ditindak lanjuti dengan surat tanggal 22 Juli tahun 2014 Dengan Nomor 402/1027/PNPM/II/2014 Tentang pengendalian pelaksanaan PNPM MP Tahun 2014, tentang langkah-langkah yang dapat diambil dalam implementasi kegiatan dilapangan, dengan skema kegiatan dilapangan sesuai dengan potongan 11.8%,
MAD Khusus Kecamatan Kandat
  PNPM MP kecamatan kandat menyelenggaran Musyawarah Antar Desa, guna membahas dan menetapkan rumusan yang telah dilakukan oleh Pelaku-Pelaku PNPM mengenai skema pengurangan DUB, MAD dilaksanakan dibalai Kecamatan Kandat, hari Rabu, Tanggal 27 Agustus 2014, yang diikuti Oleh Plt Camat, PjOK, FK/FT, BKAD, BPUK, TV, UPK, Kepala Desa dan Utusan Masing-masing desa 6 (enam) orang
 Sambutan yang disampaikan oleh Bapak Sukemi selaku Plt Camat menegaskan, Bahwa potongan ini memang berat bagi pelaku PNPM dan Kepala desa terkait bangunan yang sudah disosilalisasikan dengan maksimal dan telah berjalan bahkan ada desa-desa yang sudah mencapai pekerjaan hampir selesai, untuk diketahui bahwa potongan ini murni dari pemerintah, bukan rekayasa dan hal-hal yang dibuat-buat oleh pihak kecamatan atau kabupaten. Untuk itu semua yang hadir disini agar bisa menjelaskan kepada masyarakat, tentang adanya pengurangan kegiatan ini, sebab ada kemungkinan nanti timbul pertanyaan oleh masyarakat, loh.. Kok tidak sampek selesai, jalannya kok kurang tidak sampek ujung?. Nah pertanyaan-pertanyaan itu bisa timbul di tengah masyarakat, maka semua yang hadir ini dalam MAD Khusus ini, agar mampu menjelaskan terkait kekurangan pekerjaan tersebut, tutur Sukemi.
          MAD Khusus dipimpin Langsung oleh ketua BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa), Agus Susanto. Penjelasan-penjelasan terkait perihal potongan dana DUB dibacakan satu persatu terkait surat Potongan Tanggal 11 Juli 2014 dan Surat Tanggal 22 Juli 2014. Dengan lugas Agus susanto menyampaikan perihal alasan-alasan yang ada didala surat dan kemudian disampaikan hasil perhitungan dari skema Pemotongan, antara lain pengurangan Volume dan Pengurangan BOP UPK. Setelah melaui perdebatan dan pertanyaan dan tukar fikiran yang aktif dan arif., akhir dari keputusan disepakati meski hasil potongan dana dalam prosentase antar desa tidak merata, Hasil-hasil ini yang kita putuskan bersama apakah disetui? Forum menjawab (setujuuuu). Kemudian hasil ini akan dituangkan dalam SPC P (Surat Penetapan Camat Perubahan), sebagai dasar melanjutkan kegiatan PNPM dikecamatan Kandat ini pungkas Agus..


Tabel;
SPC Perubahan
No.
Desa
(Rp) BLM SPC     AWAL
(Rp) BLM SPC PERUBAHAN
% Potongan
01.
Ds. Selosari s/d Ds. Ngletih
295.700.500,00
268.095.000,00
9,3%
02.
Ds. Kandat s/d Ds. Karangrejo
167.252.000,00
148.967.000,00
10,9%
03.
Ds. Purworejo
56.667.000,00
49.987.500,00
11,8%
04.
Ds. Blabak
55.141.000,00
47.846.500,00
13,2%
05.
Ds. Pule
109.931.000,00
96.960.500,00
11,8%
06.
Ds. Ngreco
60.565.000,00
57.328.000,00
5,3%
07.
Ds. Tegalan
72.639.000,00
63.005.500,00
13,3%
08.
Ds. Cendono
97.705.000,00
86.170.500,00
11,8%
09.
Ds. Ringinsari
57.365.700,00
50.605.900,00
11,8%
10.
Ds. Sumberjo
119.543.800,00
106.200.300,00
11,2%
Jumlah
1.150.000.000,00
1.021.085.000,00
11,8%
(tabel, diolah dari Sumber FK-FT) Kandat
                Di ujung acara sebelum acara MAD khusus di tutup Agus Susanto menegaskan bahwa setiap hal atau masalah yang ada jika dirembug dengan bersama, maka akan ada jalan keluar yang baik atau setiap ada kesulitan pasti ada jalan keluar. (Sis.S. & Inh)

Jumat, 22 Agustus 2014

SANG BAGAWANTA BARI

Kediri (RBM). Monumen di Simpang Tiga itu tetap berdiri dengan anggunnya. Hitam kelabu ke kuning-kuningan memantulkan cahaya perak keemasan dikala matahari menerpanya, namun ada kalanya cahaya itu redup tapi tidak mampu menghalangi sosok wajah tua yang memancarkan “Daya Pangaribawa” angker diantara tumpukan batu SERINJING yang berlumutan dikelit mata rantai di selingkarnya. 
Itulah wujud monumen sosok “ BHAGAWANTA BARI ” sebagai lambang kekuatan sejarah pada jamannya dan sebagai simbol kearifan budaya lokal yang penuh dengan misteri dan perlu dikaji peran, pesan serta pagan (kekuatan) nya. 
Perjalanan sosok sang BHAGAWANTA BARI bagai mentari yang melintas bumi, dia terbit dan diterbitkan bagai surya membuka cakrawala pagi, kemudian secara perlahan telah menapakkan serta meniti sambil memberi kehangatan hidup. 
Sang BAGAWANTA BARI, dia terus mendaki sampai di titik kulminasi sebagai punggawa ataupun abdi dalem keraton mataram hindu yang dalam kesetiaan akan panggilan hidup mampu menorehkan simbol kearifan budaya lokal. 
Harus di akui bahwa perjuangan dalam menempuh apa yang telah “disanggeminya” dalam kedudukan dia sebagai Sang Bhagawan / Sang Guru atau “Rsi” sangat teguh dan tegar. Ia pemimpin yang mengajarkan, ia berbuat serta meneladani dan memberikan semangat untuk menjadi kuat. Dan sayangnya, kemudian kita terlelap dalam buaian budaya manca yang semakin mengikis tatanan tradisional yang dalam kenyataan nya banyak menyandang nilai – nilai luhur. 
Dan waktupun terus bergulir, setelah mencapai puncak karyanya, kemudian alampun menghantarkan perlahan untuk hidup menuju senja dengan kedamaiannya.
Namun puncak karyanya tak akan redup oleh sejarah dan jaman walau hari ini telah mencapai usia 1210 tahun, nama itu masih dikenang. Saluran dan tanggul Harinjing tetap berdiri dengan kokohnya sejak tonggak sejarah dipancang di hari ke Sebelas Suklapasa bulan Caitra tahun 726 saka ( Tanggal 25 Maret Tahun 804 M ) menjadi tengara awalnya Kediri Purba.
Sosok BHAGAWANTA BARI adalah sosok manusia yang memiliki jiwa patriotisme dan gotong royong yang tinggi serta kearifan budaya.
Tiga hal itulah yang tercermin dan mudah dipahami serta dikenali sampai saat ini.

1.       Jiwa patriot        :
Secara etimologis, patriotisme berasal dari kata “patria” yang berarti bapak dan “isme” yang berarti paham.
Kata bapak disini dapat berarti suatu paham dimana dan darimana dia dilahirkan yang bermuara suatu paham mencintai akan pembelaan dimana dia dilahirkan dan mengembalikan sesuatu yang asasi dia kembalikan dimana dia dihidupi.
2.       Gotong royong :
Gotong royong atau dapat disebut bekerja bersama-sama adalah merupakan nilai yang berakar dari budaya jawa. Nilai itu semula merupakan kehidupan bernuansa arakat dalam menerobos, memecahkan serta mengatasi problem dan atau benturan-benturan permasalahan ketika timbul di masyarakat
Dalam budaya yang bertambah kegiatan tersebut pada dasarnya mengemukakan solidaritas kehidupan dipedesaan gotong royong merupakan nilai dasar yang dapat menciptakan jaringan sosial yang berfungsi untuk memecahkan persoalan sehari-hari yang dihadapi.
3.       Kearifan budaya
Kerifan budaya lokal jawa lahir, tambah dan hidup berkembang sepanjang perjalanan sejauh jawa itu sendiri. Budaya jawa terwujud dalam berbagai bentuk representasi baik berupa Gagasan,  pemikiran, ajaran-ajaran moral/spiritual, ajaran filsafat maupun gagasan dan konsep kepemimpinan serta bermasyarakat.
Dari cakupan 3 (tiga) hal tersebut itulah maka peran yang dijalankan, pesan yang ditinggalkan serta pagan atau kekuatan yang ditunjukkan tetap membekas sampai kini. Tak ubahnya PNPM         “ Mandiri Perdesaan “, bendera itu telah dikibarkan dan sudahkah lambaian ujungnya menyentuh kehidupan masyarakat? :
·         Apakah masyarakat cukup memandang dari jauh dan kemudian menaruh rasa hormat sambil berdiri dalam benturan para pengambil kebijakan ?
·         Ataukah masyarakat harus berperilaku menjadi pemeran yang baik dari Sang Sutradara ?
Entahlah apapun nama sebutan dan istilahnya yang miring dan serta bertumbuh dalam sebuah peradaban yang tak terbendung, tetapi “ Sang Bhagawanta Bari “  masih menggenggam sebaris ungkapan dan seolah menyampaikannya “ NISCAYA KEMANDIRIAN ITU SEGERA TERWUJUD. UNGKAPLAH PESAN BUDAYA YANG ADI LUHUNG YANG DAPAT MEMBERI SEMANGAT YANG SELAMA INI SELALU BERDIRI DIBALIK KELIR DALAM WIRACARITA “. oleh: Ki Juru Martani