Profile Pokja

Kamis, 06 Februari 2014

LOWONGAN PEKERJAAN POSISI FK & FT PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA TIMUR

Sumber : http://pnpm-jatim.blogspot.com/2014/02/lowongan-pekerjaan-posisi-fk-ft-pnpm.html

PENGELOLAAN PINJAMAN BERMASALAH

Pujon – Malang (RBM) – Kota Malang ditunjuk menjadi tempat pelaksanaan Kegiatan “Penguatan Kelembagaan BKAD & UPK Untuk Pengembangan Ekonomi Perdesaan Berbasis Kawasan, pada Rabu – Jumat (18-20/12/2013) yang tepatnya bertempat di Grand Pujon View Hotel & Resort. Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan Tim Faskab yang juga bertugas untuk menyampaikan materi yang berkaitan dengan Pengelolaan Pinjaman Bermasalah.

Andi Laksono selaku Faskeu Kabupaten Kediri menerangkan bahwa penanganan masalah dengan nilai penyimpangan dana yang begitu besar tentu saja tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, sehingga proses monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan penanganan maslah terus dilakukan, kegiatan evaluasi memperhatikan terhadap pola penyelesaian serta target capaian yang didapat pada setiap minggunya. Kegiatan evaluasi juga dimaksudkan untuk mendapat alat ukur terhadap pola penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.

“Disini peran kelembagaan BKAD, dalam hal ini BP-UPK sebagai lembaga pegawas yang berbasis partisipasi masyarakat belum secara optimal menjadi lembaga yang dapat memberikan ruang kontrol masyarakat dalam penyelenggaraan program, serta komunikasi yang kurang efektif kelembagaan BKAD dengan pihak Desa”, ungkap Andi dalam keterangannya.

Beliau juga menambahkan, bahwa lemahnya kompetensi serta kurang perdulinya pengurus UPK terhadap permasalahan yang ada, sehingga permasalahan yang muncul diasumsikan sebagai masalah fasilitator, dan sehingga tugas fasilitator yang harus menangani dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Sehingga perlunya mengkaji lebih dalam efektivitas pola penyelasian yang ditetapkan dengan kondisi masalah dan karakter masyarakat. Harus ada langkah-langkah alternatif yang dapat dipilih diluar pola penyelesaian yang dimandatkan oleh program, dan perlunya pendekatan khusus terhadap masalah penyimpangan dana yang dilakukan oleh Kepala Desa, karena dampak politiknya terhadap situasi yang dipilih apabila dalam pola penyelesaian kurang tepat dapat mempersulit penanganan masalah yang ada. (Dhea RBM)

PENGEMBANGAN EKONOMI PEDESAAN DENGAN PENDEKATAN KARAKTER

Pujon – Malang (RBM) – Acara yang digelar di Grand Pujon View Hotel & Resort bertajuk Penguatan Kelembagaan BKAD & UPK Untuk Pengembangan Ekonomi Perdesaan Berbasis Kawasan, pada Rabu – Jumat (18-20/12/2013) dihadiri oleh PjOKab Kediri, Agus Djuadi, SH bersama Tim Faskab Kediri, dan kurang lebih 300 peserta dari BKAD dan UPK di wilayah kabupaten Kediri.

Hawa dingin dan hujan deras yang terus mengguyur Kota Pujon, namun tidak menyurutkan semangat para peserta untuk mengikuti pelatihan yang dibuka pukul 14.00 WIB oleh Agus Djuadi selaku PjOKab Kediri. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut juga menghadirkan Endro Puji Astoko, SP, MMA selaku Ketua Konsorsium Nanas Jawa Timur yang juga menjabat sebagai Direktur dan Manajer Langgeng Swalayan, Ketua Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Langgeng Mulyo, Pengelola Manajemen Pasar Wisata Gunung Kelud, Direktur CV. JOYO MENIR Kediri, Ketua Asosiasi Nanas Kabupaten Kediri, dan Pegurus AKRINDO Kabupaten Kediri.

Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan, bahwapertumbuhan ekonomi perdesaan bertumpu pada dua hal yaitu pemberian kesempatan yang luas pada pelaku ekonomi lokal, dan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk kesejahteraan bersama. Sedangkan modal awal yang harus disiapkan adalah niat, kemauan, amanah, ulet san inovatif.

“Tips untuk memulai usaha baru itu harus dimulai dengan ide yang sederhana tetapi berpangkal dari pengamatan yang jeli pada lingkungan termasuk hal-hal yang trendy. Ada konsep yang jelas karena merupakan ruh dari usaha, juga dimulai dari apa yang dimiliki sendiri baik dari aspek keuangan maupun kompetensi, dan terakhir, ada bidikan pada target pasar yang jelas” ungkapnya dalam penyampaian materi pada kegiatan tersebut.

Endro Puji juga menyampaikan, bahwa kenyataan yang ada di Pedesaan ada potensi SDA lokal yang melimpah, SDM mumpuni terbatas, kelembagaan yang ada belum optimal, data potensi lemah, kualitas dan kontinuitas lemah, individualistis masih tinggi dan kreatifitas dan inovasi masih lemah. Jadi diharapkan masyarakat pedesaan harus bisa membangkitkan jati diri, melatih tenaga profesional, menumbuhkan kreatifitas dan inovasi, bisa menangkap peluang disekitarnya.

“Yang terpenting adalah menumbuhkan jiwa wirausaha dan membangun pola pikir positif” imbuh Endro Puji sambil memberikan semangat kepada peserta pelatihan. (Dhea RBM)