Profile Pokja

Minggu, 24 November 2013

PNPM Mandiri Rawan Ditumpangi Kepentingan Politik

Metrotvnews.com, Purwokerto: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah mengawasi PNPM Mandiri yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis. Sama seperti pengawasan terhadap dana reses yang rawan ditumpangi kampanye.
"Bawaslu meminta kepada Panwaslu di tingkat kabupaten, panwascam dan pengawas pemilu lapangan di tingkat desa untuk melakukan pengawasan. Kami melihat PNPM Mandiri rawan ditumpangi kegiatan kampanye," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Humas Bawaslu Jawa Tengah Teguh Purnomo, Kamis (21/11).
Menurutnya, kerawanan praktik semacam itu sama saja dengan kerawanan penggunaan dana reses oleh anggota legislatif untuk kepentingan kampanye pribadi. 
"Seluruh pelaksana PNPM Mandiri mulai dari aparat pemkab (pemerintah kabupaten), fasilitator, konsultan, dan pengurus unit-unit kerja kelembagaan yang dibentuk masyarakat di bawah program PNPM. Misalnya UPK, BP-UPK, BKM, TKP dan lainnya. Apalagi dalam surat Kemenkokesra dan Bawaslu sudah melarang pelaksana PNPM Mandiri bertindak sebagai tim sukses atau pendukung caleg dan capres," ujarnya.
Ia mengatakan, bagi pelaksana PNPM Mandiri yang namanya telah ditetapkan pada DPT, Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD harus mengundurkan diri. "Karena memang itu dilarang dan sangat rawan PNPM Mandiri dipakai untuk kepentingan politik mereka," tandasnya. (Liliek Dharmawan)
Editor: Patna Budi Utami

Realisasi Program 4 Devisi dalam RBM PNPM MPd Integrasi Kabupaten Kediri (1)

Kediri (SK) Seperti yang diberitakan dalam talkshow Jumat (28/6/2013), Ruang Belajar Masyarakat (RBM) sudah ada sejak tahun 2011, jadi untuk tahun 2013 ini sudah memasuki tahun yang ketiga. Seperti yang sudah diberitakan RBM di Kabupaten Kediri pada tahun 2013 ini mendapatkan alokasi dana sebesar 150 juta rupiah. Hal tersebut membuat keempat devisi dalam RBM harus berfikir ekstra keras untuk merealisasikan alokasi dana tersebut agar benar-benar dapat terserap dan di gunakan sesuai dengan tujuan RBM awal, yang nantinya bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kediri.
Ali Masruchi selaku Ketua POKJA RBM mengatakan, bahwa 4 Devisi yang dimaksud adalah Devisi Hukum, CBM, Pengorganisasian, dan Media. Devisi Hukum yang bertugas menyampaikan secara hukum yang ada kaitannya dengan cara melaksanakan kontrak atau perjanjian yang berhubungan dengan SPK dan SPP. Apabila di dalam pelaksanaan SPP ada permasalah, pelaku bisa tahu cara pemecahan dan solusinya.
Ali menambahkan, sementara Devisi CBM ( Community Basic Monitoring) seperti halnya monitoring yang berbasis masyarakat, membuat agar masyarakat memahami dan mengetahui cara melihat atau memonitoring suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku PNPM MPd secara umum baik di tingkat desa, tingkat kecamatan, maupun di tingkat kabupaten. Dari perencanaan sampai pelaksanaannya bisa dimonitoring karena dalam PNPM kegiatan yang sifatnya botton up, artinya suatu kegiatan yang memang betul-betul berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang muncul dari masyarakat langsung yamg di angkat dan diselesaikan secara bersama-sama. Dari masalah yang muncul dari masyarakat , kemudian masyarakat itu sendiri yang membuat suatu perencanaan untuk menyelesaikannya, yang nantinya akan diusulkan ke PNPM MPd. Setelah diadakan MAD perangkingan yang ditindaklanjuti dengan MAD penetapan usulan kegiatan di desa, kemudian terpilih desa yang akan didanani dari dana BLM PNPM MPd. (Dhea Daffa)

Selasa, 19 November 2013

Seuntai Kasih Sayang Untuk PNPM-MPd Tersayang (Sebuah Model Pemeliharaan Aset PNPM-MPd Ala Dusun Nglerep Desa Juwet Kecamatan Kunjang)-KEDIRI

Kunjang Kediri - Dusun Nglerep Desa Juwet Kecamatan Kunjang merupakan  sebuah dusun kecil di wilayah Kabupaten Kediri paling utara berbatasan langsung dengan Desa Gudo, Kecamatan Gudo,  Kabupaten Jombang. Dusun dengan penduduk kurang lebih 150 KK itu sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani dengan tingkat penghasilan rata-rata tergolong menengah ke bawah. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) sebenarnya Sudah dikenal oleh masyarakat Kecamatan Kunjang sejak tahun 2009. Namun warga Dusun Nglerep baru bisa merasakan manfaat PNPM-MPd pada tahun 2012. Pada tahun tersebut Dusun Nglerep mendapat program pembangunan sarana prasarana dari PNPM-MPd  berupa pembangunan rabat beton jalan dusun Nglerep dengan volume 3 m x 475 m.  Berbekal dana swadaya yang berasal dari sumbangan warga Dusun Nglerep,  bantuan dana kas Desa Juwet dan bantuan dana PNPM-MPd serta partisipasi warga, akhirnya  pada bulan Agustus 2012 terwujudlah sebuah jalan dusun yang mulus karena sudah di rabat beton.  Melihat jalan dusun yang tadinya becek dan kumuh menjadi mulus dan bersih, warga Dusun Nglerep hatinya merasa sangat bahagia, Pada akhirnya kebahagiaan ini menumbuhkan rasa sayang dan munculnya kreatifitas warga. Secara perorangan, warga Desa Nglerep merabat sisi kiri dan kanan jalan di depan rumah masing-masing,  sehingga pada akhirnya, jalan rabat beton yang semula lebarnya  hanya 3 m berubah menjadi sebuah jalan yang lebarnya 5 m sehingga memunculkan kesan sebuah jalan dusun yang lebar, mulus, dan bersih.
        Kondisi Jalan sebelum dirabat beton         

Bagaimana kebahagiaan itu bertahan lama?
Melihat rasa suka cita warga, saya sebagai sekretasis BKAD Kecamatan Kunjang yang notabene-nya juga sebagai warga Dusun Nglerep tertantang untuk menemukan sebuah solusi agar kebahagiaan warga tidak berlalu begitu saja.  Berbekal sedikit pengetahuan tentang PNPM-MPd dan dorongan moril dari Tim PNPM-MPd Kec. Kunjang Maupun Tim FasKab Kabupaten Kediri, Saya mulai mengajak diskusi Kepala Dusun Nglerep dan tokoh masyarakat Dusun Nglerep, sehingga pada bulan Septermber 2012 terjadilah rapat dusun khusus membahas masalah pemeliharaan jalan Dusun Nglerep.
Pada rapat tersebut, Saya menjelaskan tentang azas PNPM-MPd yakni DOUM (Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat). Namun, agar masyarakat masyarakat lebih gampang menerima, Saya mengadopsi azas DOUM menjadi 4 DOM dengan uraian :
        DOM 1     :    Direncanakan Oleh Masyarakat
        DOM 2     :    Dikerjakan Oleh Masyarakat
        DOM 3     :    Dinikmati Oleh Masyarakat
        DOM 4     :    Dipelihara Oleh Masyarakat.
Setelah penjelasan selesai, syukur Alhamdullilah ternyata masyarakat dapat memahami dan setuju untuk memelihara aset tersebut, sehingga tercapailah suatu kesepakatan:
Beberapa ruas rusak sudah diperbaiki dengan Swadaya
1.    Warga menyatakan sanggup secara bersama-sama memelihara aset jalan dusun yang diterima dari PNPM-MPd.
2.    Untuk mencukupi kebutuhan dana, warga setuju masing-masing Kepala Keluarga (KK) memberikan sumbangan dana minimal Rp1.000 setiap bulan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
3.    Pemungutan dana dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, dilaksanakan bersamaan waktunya dengan penarikan pembayaran rekening listrik.  Setelah dana terkumpul, disimpan di BRI atas nama Desa Juwet.
4.    Dibentuk tim pemeliharaan yang terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota 2 orang.
5.    Warga sepakat adanya pembatasan tonase kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Hasil kesepakatan yang diperoleh dalam rapat tersebut dibuatkan notulen dan berita acara, ditandatangani oleh seluruh peserta rapat dan menyetujui Kepala Desa Juwet.

Berbuat baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan!
Pak Heri - penggagas ide
Setelah kegiatan pengumpulan dana berjalan satu kali, ternyata ada beberapa warga yang mengingkari keputusan bersama dan tidak mau membayar sumbangan, bahkan ada salah satu tokoh masyarakat yang mengancam akan melaporkan petugas pemungut sumbangan kepada polisi karena dianggap melakukan pungutan liar (pungli). Ancaman ini sangat membuat petugas pemungut sumbangan merasa takut dan akan mundur, namun setelah dimotivasi dan diberi penjelasan, semuanya bisa menyadari dan kegiatan berjalan lancar sampai sekarang. Artinya perlu ada orang yang peduli dan selalu mengawal ide dan gagasan yang sudah disetujui secara musyawarah untuk dapat merealisasikannya dan perlu keberanian dalam bersikap manakala ada ide atau pendapat yang berbeda, bukankah perbedaan itu sangat indah kalau dikelola dengan baik.

(gambar samping adalah rekening atas nama masyarakat dusun Nglerep sebagai dana untuk pemeiliharaan rabat beton yang dikelola oleh TP3)
Jalan Dusunku Bermasa Depan Cerah!
Saat ini jalan Dusun Nglerep bagaikan sudah dilindungi oleh suatu jaminan asuransi yang aman. Meskipun dana yang tersedia relatif kecil tetapi sudah cukup  untuk memelihara jalan desa agar tetap baik dan mulus. Kesanggupan warga untuk memberikan sumbangan dana pemeliharaan dalam waktu yang tak terbatas merupakan garansi bahwa asset masyarakat bantuan dari PNPM-MPd di dusun Nglerep akan tetap terpelihara. Sampai saat ini, kegiatan perbaikan sudah dilakukan satu kali yakni pada bulan Juli tahun 2013, sebulan sebelum hari raya Idhul Fitri 2013, beberapa bagian badan jalan yang berlubang sudah ditambal kembali.  Saya berharap sedikit goresan tangan ini dapat memberikan inspirasi dan menjadi motivasi saudara-saudara saya di seluruh Indonesia untuk merawat dan memelihara asset kita dari PNPM-MPd. Siapa lagi yang peduli kalau bukan kita?  Ditulis oleh Drs. Heri Kusdiyanto - BKAD http://pnpm-jatim.blogspot.com

Pasar Wisata Gunung Kelud

Kawasan Wisata Gunung Kelud menjadi semakin lengkap dengan diresmikannya Pasar Wisata Gunung Kelud oleh Bupati Kediri  di Reast Area yang berdekatan dengan Gedung Teater Cinema Kelud, Sabtu (16/11).
Dalam rangkaian kegiatan Festival Kelud 2013 yang digelar mulai 10 s/d 17 Nopember 2013, Kawasan Wisata Gunung Kelud semakin semarak. Pada waktu hampir bersamaan pukul 08.00 di Reast Area  diremikan Pasar Wisata, di puncak Gunung  Kelud dilaksanakan Ritual Sesaji Gunung Kelud 2013 yang dilaksanakan oleh  masyrakat  dan komunitas  umat Hindu se Kabupaten Kediri
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengucapkan banyak – banyak terima kasih kepada seluruh sponsor dan elemen masyarakat yang telah mendukung berdirinya Pasar wisata Gunung Kelud supaya kawasan wisata ini menjadi ramai. Dengan ramainya kawasan wisata ini banyak orang yang mendapat rejeki, mulai dari pelaku Pemandu Wisata, Tukang foto dan para Pedagang disekitar gunung kelud ini. Selain makanan, disini juga terdapat Souvenir. Dengan beragamnya makanan dan souvenir diKawasan ini saya yakin Kawasan wisata Gunung Kelud akan bertambah laris dan pasti rejeki masyarakat juga akan bertambah.
peremianPasarWisataBupati1Perkembangan Pariwisata di Kawasan Wisata Gunung Kelud  menjadi semakin baik untuk prospek jangka panjang yang memiliki nilai positif sebagai peningkatan perokonomian masyarakat dengan adanya Pasar Wisata yang menjual produk unggulan khas Kabupaten Kediri.
Pasar wisata di Kawasan gunung kelud  selain menambah kelengkapan Gunung kelud juga sebagai  daya tarik wisatawan sehingga akan banyak mengundang pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai keluar negeri untuk datang mengunjungi Gunung Kelud.
 Pasar wisata di gunung kelud menyediakan beraneka ragam hasil olahan dari UMKM Kabupaten Kediri mulai dari makanan hingga Souvenir khas Kabupaten Kediri juga sebagai  ajang pamer keanekaragaman dan kekayaan yang menjadi ciri khas Kabupaten Kediri.
pasarWisataRitual sesaji yang dirangkai dengan Pembukaan Pasar Wisata Gunung Kelud, juga  digelar pameran Education Expo yang menampilkan ketrampilan para Pelajar – Pelajar dari SMA/SMK Kabupaten Kediri misalnya ketrampilan dan kekreatifan dari Pelajar SMKN 1 Ngasem yang mampu membuat mesin robot, tidak ketinggalan juga Festival Menu Makanan Daerah yang menampilkan masakan – masakan daerah yang beraneka ragam.
Semakin membaiknya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan ditunjang tingkat keamanan yang kondusif  akan semakin mendorong minat wisatawan berkunjung di Kawasan Gunung. Ritual Kelud merupakan Agenda Tahunan yang dilaksanakan selama 1 minggu yang dirangkai dengan Ritual Sesaji setiap bulan Muharam / Suro . (hn- Kominfo);;;http://kedirikab.go.id

MAD 2 Sosialisasi PNPM MPd TA 2014 Kecamatan Kandat Tetap Sukses Meski Listrik Mati

Kandat-Kediri (SK) Pelaksanaan Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi 2 PNPM MPd Tahun anggaran 2014 yang di selenggarakan di Pendopo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, Kamis (7/11/2013) dimulai pukul 09.30 WIB. Ada 30% undangan MAD 2 Sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2014 yang sudah hadir dan mengisi tempat duduk yang sudah disediakan. Beberapa undangan wakil dari masing-masing desa di kecamatan Kandat tampak berbincang-bincang sambil bersenda gurau karena sudah lama tidak bertemu dalam forum MAD.

Siska Sugiarto selaku UPK di kecamatan Kandat bahwa acara MAD 2 Sosialisasi PNPM MPd TA 2014 ini akan membahas tentang keprograman, permasalahan dan agenda-agenda yang harus segera terselesaikan di Tahun anggaran 2013 ini. Tepat pukul 09.00aliran listrik tiba-tiba mati. Setelah ditunggu selama 2 jam, listrik tetap tidak menyala. Akhirnya muncul ide dari salah satu anggota UPK agar segera memulai acara MAD dengan menggunakan Megaphone.

“Banyak teman-teman yang resah dan menunggu, setelah ditunggu 2 jam belum menyala, akhirnya kami sepakat untuk menggunakan Megaphone dan segera memulai acara MAD 2 Sosialisasi PNPM MPd TA 2014 ini. Bahkan ada yang nyeletuk, jika kondisi seperti ini maka perlu sarana Genset agar kegiatan-kegiatan semacam ini tidak terganggu. Bak pepatah mengatakan “Taka Ada Rotan Akarpun Jadi”, Siska mengungkapkan dengan tersenyum.

Akhirnya tepat pukul 11.30 WIB acara MAD 2 Sosialisasi PNPM MPd TA 2014 Kecamatan Kandat sekaligus evaluasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2013 bisa dimulai. Semangat peserta cukup antusias ketika pembahasan aturan dan sanksi lokal yang selama ini cukup konsisten dilakukan pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri ini.

Siska menambahkan, salah satunya adalah tingkat kehadiran perwakilan dari desa dalam MAD akan mempengaruhi penilaian yakni akan menjadi pengurang nilai, jika ada perwakilan desa yang tidak hadir atau meninggalkan lokasi sebelum acara selesai. Acara MAD 2 Sosialisasi PNPM MPd TA 2014 dan Evaluasi PNPM MPd TA 2013 Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri diakhiri pukul 14.00 dengan bacaan Suratul Fatihah bersama-sama. (Dhea )

MAD SOSIALISASI PNPM-MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP – SPPN 2014 KEC. TAROKAN KAB. KEDIRI

Tarokan-Kediri (SK) Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan Integrasi Sistem Pembangunan Partisipatif Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPP-SPPN) Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri yang dilaksanakan pada Rabu (02/10/2013) bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri. MAD yang dihadiri oleh kurang lebih 150 masyarakat Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri termasuk Camat, PJOK, Satker PNPM – MP Kabupaten Kediri, BKAD, FK, FT, dan UPK di Kecamatan Tarokan.

Dalam Kesempatan tersebut hadir pula Ketua BKAD Kecamatan Tarokan Subaderi, yang memberikan oenjelasan tentang Evaluasi program BKAD yang sudah dilaksanakan di tahun 2013 ini. Beliau menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan Program Perguliran Dana SPP/ UEP, semakin meningkat aset maka akan semakin tinggi tunggakan. Dalam rapat rutin yang diadakan dalam paguyuban , tidak semua kelompok hadir. Padahal rapat pembahasan bertujuan untuk menentukan besar pinjaman masing-masing kelompok. Untuk kelayakan pinjaman, Tim Verivikasihanya menilai kemampuan kelompok dalam mengangsur saja.

“Untuk Sarpras, TPK melaksanakan sesuai dengan RAB yang sudah disetujui. Jika tidak sesuai harus ada Berita Acara Revisi RAB”, Subaderi menyampaikan dalam sambutannya. Beliau menambahkan bahwa, hasil audit BP-BKAD Admin maish perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk pencairan dana tersendat terjadi karena tingkat Kabupaten masih terjadi rolling konsultan. Untuk MD-PJ ada 10 desa yang sudah melaksanakan, sedangkan untuk MD-PJ baru Desa Cengkok saja. Di tahun 2013 ini progres untuk Kegiatan Sarpras sudah mencapai 60–80%.

“Saya mohon untuk pelaku baru bisa belajar pada pelaku lama. KPMD secara umum sudah baik. Sedangkan untuk Kader Teknis fungsinya belum maksimal, jadi untuk dimasukkan dalam kelembagaan saja. Untuk Anggaran Dasar (AD) perlu ada revisi, karena yang lama hanya mengacu pada PTO saja,” Subaderi mengakhiri sambutannya. (Dhea )