Kediri
(RBM), Telah
diketahui secara umum bahwa salah satu masalah kurang optimalnya pelaksanaan
program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat diantaranya kurang
berperan aktifnya dukungan pemerintahan desa beserta kelembagaan masyarakat
yang ada.
Banyaknya
program yang sudah masuk di desa sebatas dimaknai sebagai bantuan hibah saja,
yang dikemudian hari akan selesai tanpa ada tumbuhnya kesadaran bersama sebagaimana
nilai program itu sendiri.
Dalam
ranah itulah pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kayen Kidul tahun
anggaran 2013 melalui dana DOK Pelatihan, melaksanakan pelatihan Kepala Desa,
BPD dan LPMD, yang dilaksanakan di Balai
Pertemuan Desa Nanggungan pada tanggal 12 – 13 Maret 2014.
Semula
acara pembukaan pelatihan dapat dibuka secara langsung oleh Ibu Camat Kayen
Kidul namun karena bersamaan ada tugas dinas di Kabupaten Kediri sehingga
diwakili oleh PjOK Kayen Kidul Bapak Karmudji. Dalam sambutannya Bapak Karmudji
menegaskan akan pentingnya pelaksanaan pembangunan partisipatif yang didorong
melalui program PNPM Mandiri Perdesaan dapat terwujud secara optimal dengan
dukungan Kepala desa, BPD dan LPMD di masing-masing Desa. “ Kepala desa
harus bertanggung jawab atas pelaksanaan
program PNPM termasuk juga kelancaran Simpan Pinjam Perempuan agar tidak
terkena sangsi lokal “ penegasan PJOK dalam acara pelatihan.Hal ini disampaikan
agar desa-desa tidak mengalami desa Senden yang sudah 2 tahun ini tidak dapat
mengakses dana BLM.
Penegasan
yang senada juga di sampaikan BKAD Bapak Choironi , “ PNPM Kecamatan kayen
Kidul harus lebih baik dari tahun sebelumnya baik dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan hingga pelestarian, agar PNPM dapat berlajut terus menerus”.
Kegiatan
pelatihan kai ini didesain pada pola pembelajaran orang Dewasa ( POD ), yaitu dengan memposisikan peserta pelatihan sebagai individu yang sudah mandiri, memilki
pengetahuan dan mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam bentuk interaksi
belajar, demikian juga peran fasilitator tidak semata sebagai seorang guru yang
hanya mengajarkan sesuatu.
Dengan metode brain storming / umpan balik, melakukan
evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan yang di pahami peserta dapat mempunyai
kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya sekaligus
keterampilannya dalam pelatihan kali ini.
Target pelatihan ini dilaksanakan
selama dua hari berturut-turut, dan tentunya peserta latih mengalami
suasana jenuh, suasana kurang berkenan karena ada beberapa materi mungkin sudah
dijumpai dan disampaikan dalam pelatihan yang sama tahun sebelumnya, hal ini
dirasakan oleh beberapa Kepala desa lama ( kades yang masih menjabat ).
Dan tercatat di Kecamatan Kayen kidul
ada 7 kepala desa baru yang dilantik pada bulan Desember 2013 diantaranya Kades
Desa Bangsongan, Sambirobyong, Senden, Kayen Kidul, Padangan, Jambu dan desa
Sukoharjo sehingga ini menjadi titik perhatian untuk lebih mengenal program
PNPM.
Dalam sub Materi Perencanaaan
Pembangunan Desa yang mendorong pemerintah desa dapat melaksanakan pembangunan
desa sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan desa / RPJMDesa, banyak
sekali umpan balik dari Kepala Desa dan LPMD terhadap pelaksanaannya. Seperti
Bapak Laksono ( Kepala Desa Semambung )
“ selama ini banyak program pemerintah yang masuk ke desa ternyata tidak
mengacu pada RPJMDesa, kami selaku pemerintah desa ya tentunya kami terima
saja.”
Kondisi lapangan yang disampaikan pada
peserta latih ini menjadi bagian diskusi yang menarik dalam pelatihan ini,
sehingga pelatihan ini lebih dialogis dan hidup.
kondisi lapangan yang bertolak belakang dari
tataran idealis jangan sekali-kali dijadikan pembenaran dan didorong untuk
dijadikan motifasi pemerintah desa dan kelembagaannya untuk mengevaluasi dan
berinisiatif untuk mewujudkan dari cita-cita idealis”, hal ini yang mempertegas
atas umpan balik peserta latih yang disampaikan oleh kami selaku fasilitator
Kayen Kidul. Kita juga mengembalikan konsepsi program pemberdayaan dalam program
PNPM agar dapat terus berkembang seiring dengan berubahnya cara pandang
masyarakat yang ada.
Bapak
Anwar BPD dari desa Jambu berharap sekali pelatihan ini dapat dilaksanakan
lagi, mengingat agar peran BPD dapat lebih optimal dalam program PNPM maupun
pelaksanaan Pemerintahan Desa. Hal senada juga
disampaikan Bpk. Eko LPMD Desa Bangsongan, BapakSutrisno BPD Desa Baye yang
nota benenya merupakan BPD baru.
Beberapa
materi yang yangdisampaikan diantaranya : Penjelasan konsepsi program PNPM, Perencanaan Pembangunan Partisipatif,
petunjuk teknis Penyusunan Peraturan desa, Pengantar APBDesa dan Desa dalam
perpektif UU Desa No 06 tahun 2014 tentang Desa. Hal ini kami harus sampaikan
dalam waktu 2 hari, sehingga untuk membantu suasana pelatihan tidak monoton dan
jenuh kami juga mengundang fasilitator Plemahan Bapak Mohammad Iqbal.
Pelatihan
ini ditujukan untuk memacu Kades, BPD dan LPMD secara responsif melalui
inisiatif-inisiatif yang mendorong terjadinya perubahan cara pandang dan
keberpihakan terhadap pelaksanaan pembangunan partisipatif yang selama ini
dinilai kurang optimal.
Ini
yang dimaksud dengan mempersiapkan syarat-syarat yang mencukupi bagi
dijalankannya pembangunan partisipatif, yang terus menerus menerus didorong
oleh program PNPM agar pada tingkat masyarakat desa, Kecamatan, dan daerah
kabupaten untuk terus mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan
pelembagaan pembangunan partisipatif.
Dan akhirnya kita juga berharap semoga program PNPM
akan terus menjadi harapan masyarakat luas dalam pelaksanaan salah satu program
penanganan kemiskinan dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat dan dalam skema
pembangunan partisipatif..Amin. bravo PNPM Kayen Kidul Bravo PNPM Kediri.Oleh
: Mohammad bahaudin, ST (
FK Kayen Kidul )