Profile Pokja

Selasa, 29 April 2014

BELAJAR BERSAMA DENGAN KEPALA DESA, BPD & LPMD SE-KEC. KAYENKIDUL

Kediri (RBM), Telah diketahui secara umum bahwa salah satu masalah kurang optimalnya pelaksanaan program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat diantaranya kurang berperan aktifnya dukungan pemerintahan desa beserta kelembagaan masyarakat yang ada.
Banyaknya program yang sudah masuk di desa sebatas dimaknai sebagai bantuan hibah saja, yang dikemudian hari akan selesai tanpa ada tumbuhnya kesadaran bersama sebagaimana nilai program itu sendiri.
 Dalam ranah itulah pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kayen Kidul tahun anggaran 2013 melalui dana DOK Pelatihan, melaksanakan pelatihan Kepala Desa, BPD dan LPMD, yang  dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Nanggungan pada tanggal 12 – 13 Maret 2014.
Semula acara pembukaan pelatihan dapat dibuka secara langsung oleh Ibu Camat Kayen Kidul namun karena bersamaan ada tugas dinas di Kabupaten Kediri sehingga diwakili oleh PjOK Kayen Kidul Bapak Karmudji. Dalam sambutannya Bapak Karmudji menegaskan akan pentingnya pelaksanaan pembangunan partisipatif yang didorong melalui program PNPM Mandiri Perdesaan dapat terwujud secara optimal dengan dukungan Kepala desa, BPD dan LPMD di masing-masing Desa. “ Kepala desa harus  bertanggung jawab atas pelaksanaan program PNPM termasuk juga kelancaran Simpan Pinjam Perempuan agar tidak terkena sangsi lokal “ penegasan PJOK dalam acara pelatihan.Hal ini disampaikan agar desa-desa tidak mengalami desa Senden yang sudah 2 tahun ini tidak dapat mengakses dana BLM.
Penegasan yang senada juga di sampaikan BKAD Bapak Choironi , “ PNPM Kecamatan kayen Kidul harus lebih baik dari tahun sebelumnya baik dari tahapan perencanaan, pelaksanaan hingga pelestarian, agar PNPM dapat berlajut terus menerus”.
Kegiatan pelatihan kai ini didesain pada pola pembelajaran orang Dewasa ( POD ),  yaitu dengan memposisikan peserta pelatihan sebagai individu yang sudah mandiri, memilki pengetahuan dan mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam bentuk interaksi belajar, demikian juga peran fasilitator tidak semata sebagai seorang guru yang hanya mengajarkan sesuatu.
Dengan metode brain storming / umpan balik, melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan yang di pahami peserta dapat mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya sekaligus keterampilannya dalam pelatihan kali ini.
Target pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, dan tentunya peserta latih mengalami suasana jenuh, suasana kurang berkenan karena ada beberapa materi mungkin sudah dijumpai dan disampaikan dalam pelatihan yang sama tahun sebelumnya, hal ini dirasakan oleh beberapa Kepala desa lama ( kades yang masih menjabat ).  
Dan tercatat di Kecamatan Kayen kidul ada 7 kepala desa baru yang dilantik pada bulan Desember 2013 diantaranya Kades Desa Bangsongan, Sambirobyong, Senden, Kayen Kidul, Padangan, Jambu dan desa Sukoharjo sehingga ini menjadi titik perhatian untuk lebih mengenal program PNPM.
Dalam sub Materi Perencanaaan Pembangunan Desa yang mendorong pemerintah desa dapat melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan desa / RPJMDesa, banyak sekali umpan balik dari Kepala Desa dan LPMD terhadap pelaksanaannya. Seperti Bapak   Laksono ( Kepala Desa Semambung ) “ selama ini banyak program pemerintah yang masuk ke desa ternyata tidak mengacu pada RPJMDesa, kami selaku pemerintah desa ya tentunya kami terima saja.”
Kondisi lapangan yang disampaikan pada peserta latih ini menjadi bagian diskusi yang menarik dalam pelatihan ini, sehingga pelatihan ini lebih dialogis dan hidup.
 kondisi lapangan yang bertolak belakang dari tataran idealis jangan sekali-kali dijadikan pembenaran dan didorong untuk dijadikan motifasi pemerintah desa dan kelembagaannya untuk mengevaluasi dan berinisiatif untuk mewujudkan dari cita-cita idealis”, hal ini yang mempertegas atas umpan balik peserta latih yang disampaikan oleh kami selaku fasilitator Kayen Kidul. Kita juga mengembalikan konsepsi program pemberdayaan dalam program PNPM agar dapat terus berkembang seiring dengan berubahnya cara pandang masyarakat yang ada.
Bapak Anwar BPD dari desa Jambu berharap sekali pelatihan ini dapat dilaksanakan lagi, mengingat agar peran BPD dapat lebih optimal dalam program PNPM maupun pelaksanaan Pemerintahan Desa. Hal senada juga disampaikan Bpk. Eko LPMD Desa Bangsongan, BapakSutrisno BPD Desa Baye yang nota benenya merupakan BPD baru.
Beberapa materi yang yangdisampaikan diantaranya : Penjelasan konsepsi program PNPM,  Perencanaan Pembangunan Partisipatif, petunjuk teknis Penyusunan Peraturan desa, Pengantar APBDesa dan Desa dalam perpektif UU Desa No 06 tahun 2014 tentang Desa. Hal ini kami harus sampaikan dalam waktu 2 hari, sehingga untuk membantu suasana pelatihan tidak monoton dan jenuh kami juga mengundang fasilitator Plemahan Bapak Mohammad Iqbal.
Pelatihan ini ditujukan untuk memacu Kades, BPD dan LPMD secara responsif melalui inisiatif-inisiatif yang mendorong terjadinya perubahan cara pandang dan keberpihakan terhadap pelaksanaan pembangunan partisipatif yang selama ini dinilai kurang optimal.
Ini yang dimaksud dengan mempersiapkan syarat-syarat yang mencukupi bagi dijalankannya pembangunan partisipatif, yang terus menerus menerus didorong oleh program PNPM agar pada tingkat masyarakat desa, Kecamatan, dan daerah kabupaten untuk terus mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan pelembagaan pembangunan partisipatif.
Dan akhirnya kita juga berharap semoga program PNPM akan terus menjadi harapan masyarakat luas dalam pelaksanaan salah satu program penanganan kemiskinan dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat dan dalam skema pembangunan partisipatif..Amin. bravo PNPM Kayen Kidul Bravo PNPM Kediri.Oleh : Mohammad bahaudin, ST ( FK Kayen Kidul )

0 komentar :

Posting Komentar