Kunjang Kediri
- Dusun Nglerep Desa Juwet Kecamatan Kunjang merupakan sebuah dusun
kecil di wilayah Kabupaten Kediri paling utara berbatasan langsung
dengan Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Dusun dengan
penduduk kurang lebih 150 KK itu sebagian besar warganya bermata
pencaharian sebagai petani dengan tingkat penghasilan
rata-rata
tergolong menengah ke bawah. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) sebenarnya S
udah dikenal oleh masyarakat
Kecamatan Kunjang sejak tahun 2009. Namun warga Dusun Nglerep baru bisa
merasakan manfaat PNPM-MPd pada tahun 2012. Pada tahun tersebut Dusun
Nglerep mendapat program pembangunan sarana prasarana dari PNPM-MPd
berupa pembangunan rabat beton jalan dusun Nglerep dengan volume 3 m x
475 m. Berbekal dana swadaya yang berasal dari sumbangan warga Dusun
Nglerep, bantuan dana kas Desa Juwet dan bantuan dana PNPM-MPd serta
partisipasi warga, akhirnya pada bulan Agustus 2012 terwujudlah sebuah
jalan dusun yang mulus karena sudah di rabat beton. Melihat jalan dusun
yang tadinya becek dan kumuh menjadi mulus dan bersih, warga Dusun
Nglerep hatinya merasa sangat bahagia, Pada akhirnya kebahagiaan ini
menumbuhkan
rasa sayang dan
munculnya kreatifitas warga. Secara perorangan, warga Desa Nglerep
merabat sisi kiri dan kanan jalan di depan rumah masing-masing,
sehingga pada akhirnya, jalan rabat beton yang semula lebarnya hanya 3 m
berubah menjadi sebuah jalan yang lebarnya 5 m sehingga memunculkan
kesan sebuah jalan dusun yang lebar, mulus, dan bersih.
|
Kondisi Jalan sebelum dirabat beton |
Bagaimana kebahagiaan itu bertahan lama?
Melihat
rasa suka cita warga, saya sebagai sekretasis BKAD Kecamatan Kunjang
yang notabene-nya juga sebagai warga Dusun Nglerep tertantang untuk
menemukan sebuah solusi agar
kebahagiaan warga tidak berlalu begitu saja. Berbekal sedikit
pengetahuan tentang PNPM-MPd dan dorongan moril dari Tim PNPM-MPd Kec.
Kunjang Maupun Tim FasKab Kabupaten Kediri, Saya mulai mengajak diskusi
Kepala Dusun Nglerep dan tokoh masyarakat Dusun Nglerep, sehingga pada
bulan Septermber 2012 terjadilah rapat dusun khusus membahas masalah
pemeliharaan jalan Dusun Nglerep.
Pada rapat tersebut, Saya
menjelaskan tentang azas PNPM-MPd yakni DOUM (Dari, Oleh, dan Untuk
Masyarakat). Namun, agar masyarakat masyarakat lebih gampang menerima,
Saya mengadopsi azas DOUM menjadi 4 DOM dengan uraian :
DOM 1 : Direncanakan Oleh Masyarakat
DOM 2 : Dikerjakan Oleh Masyarakat
DOM 3 : Dinikmati Oleh Masyarakat
DOM 4 : Dipelihara Oleh Masyarakat.
Setelah
penjelasan selesai, syukur Alhamdullilah ternyata masyarakat dapat
memahami dan setuju untuk memelihara aset tersebut, sehingga tercapailah
suatu kesepakatan:
|
Beberapa ruas rusak sudah diperbaiki dengan Swadaya |
1. Warga menyatakan sanggup secara bersama-sama memelihara aset jalan dusun yang diterima dari PNPM-MPd.
2.
Untuk mencukupi kebutuhan dana, warga setuju masing-masing Kepala
Keluarga (KK) memberikan sumbangan dana minimal Rp1.000 setiap bulan
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
3. Pemungutan dana
dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, dilaksanakan bersamaan waktunya
dengan penarikan pembayaran rekening listrik. Setelah dana terkumpul,
disimpan di BRI atas nama Desa Juwet.
4. Dibentuk tim pemeliharaan yang terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota 2 orang.
5. Warga sepakat adanya pembatasan tonase kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Hasil
kesepakatan yang diperoleh dalam rapat tersebut dibuatkan notulen dan
berita acara, ditandatangani oleh seluruh peserta rapat dan menyetujui
Kepala Desa Juwet.
Berbuat baik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan!
|
Pak Heri - penggagas ide |
Setelah kegiatan pengumpulan dana berjalan satu kali, ternyata ada
beberapa warga yang mengingkari keputusan bersama dan tidak mau membayar
sumbangan, bahkan ada salah satu tokoh masyarakat yang mengancam akan
melaporkan petugas pemungut sumbangan kepada polisi karena dianggap
melakukan pungutan liar (pungli). Ancaman ini sangat membuat petugas
pemungut sumbangan merasa takut dan akan mundur, namun setelah
dimotivasi dan diberi penjelasan, semuanya bisa menyadari dan kegiatan
berjalan lancar sampai sekarang. Artinya perlu ada orang yang peduli dan
selalu mengawal ide dan gagasan yang sudah disetujui secara musyawarah
untuk dapat merealisasikannya dan perlu keberanian dalam bersikap
manakala ada ide atau pendapat yang berbeda, bukankah perbedaan itu
sangat indah kalau dikelola dengan baik.
(gambar
samping adalah rekening atas nama masyarakat dusun Nglerep sebagai dana
untuk pemeiliharaan rabat beton yang dikelola oleh TP3)
Jalan Dusunku Bermasa Depan Cerah!
Saat
ini jalan Dusun Nglerep bagaikan sudah dilindungi oleh suatu jaminan
asuransi yang aman. Meskipun dana yang tersedia relatif kecil tetapi
sudah cukup untuk memelihara jalan desa agar tetap baik dan mulus.
Kesanggupan warga untuk memberikan sumbangan dana pemeliharaan dalam
waktu yang tak terbatas merupakan garansi bahwa asset masyarakat bantuan
dari PNPM-MPd di dusun Nglerep akan tetap terpelihara. Sampai saat ini,
kegiatan perbaikan sudah dilakukan satu kali yakni pada bulan Juli
tahun 2013, sebulan sebelum hari raya Idhul Fitri 2013, beberapa bagian
badan jalan yang berlubang sudah ditambal kembali. Saya berharap
sedikit goresan tangan ini dapat memberikan inspirasi dan menjadi
motivasi saudara-saudara saya di seluruh Indonesia untuk merawat dan
memelihara asset kita dari PNPM-MPd. Siapa lagi yang peduli kalau bukan
kita?
Ditulis oleh Drs. Heri Kusdiyanto - BKAD http://pnpm-jatim.blogspot.com